Gambaran Umum
10.942xPROFIL KELURAHAN PANDEYAN
Kelurahan Pandeyan ROFIL KELURAHAN PANDEYANdibentuk berdasarkan Perda Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 06 Tahun 1981 tentang Pembentukan, Pemecahan, Penyatuan dan Penghapusan Kelurahan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk wilayah Kota Yogyakarta jumlah keseluruhan ada 45 Kelurahan. Pusat Pemerintahan Kelurahan, terletak di Jalan Pandeyan Gg Empu Sendok UH 5/783 RT 11 RW 03, sekitar 1,5 Km dari Pusat Pemerintahan Kota Yogyakarta.
Kelurahan Pandeyanmerupakan salah satu dari 7 (tujuh) Kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Umbulharjo dengan luas wilayah lebih kurang 118,499 Ha atau 1,2 km persegi dan terbagi dalam 13 RW, 52 RT serta terdiri atas 7 (tujuh) kampung yaitu Kampung Sidikan, Golo, Pakel, Kalangan, Kebrokan, Pandeyan dan Gambiran.
A. Kondisi Umum Kelurahan Pandeyan merupakan salah satu wilayah yang termasuk kategori kawasan aglomerasi. Perkembangan fisik Kawasan Aglomerasi Perkotaan ditandai dengan semakin luas wilayah terbangunnya. Salah satu indikatornya adalah populasi penduduk yang berkembang pesat. Selain itu, mobilitas manusia serta aktivitas ekonomi masuk dan keluar dari pusat Kota Yogyakarta telah bertambah dengan terjadinya perubahan struktur pemanfaatan ruang menjadi wilayah yang berciri kekotaan. Perencanaan tata ruang Kota Yogyakarta telah dimulai sejak masa pemerintahan Kolonia Belanda ketika Ir. Thomas Karsten (1941) membuat perencanaan perluasan kota. Namun, perencanaan tata ruang kota tahun 1941 tersebut tidak dapat digunakan sebagai arahan pembangunan kota Yogyakarta yang saat ini telah merkembang menjadi wilayah aglomerasi karena perencanaan kala itu belum menyertakan muatan kebutuhan skala metropolitan. pada wilayah aglomerasi ini memiliki permasalahan yang kompleks. Ciri khas wilayah ini sangat istimewa yang tidak dimiliki oleh wilayah lain yaitu dalam hal keterkaitan yang begitu besar dengan aspek kehidupan kota maupun desa yang tercipta secara simultan image sebagai kota budaya, kota pendidikan, kota pariwisata, dan kota perjuangan. Hal tersebut berdasar pada sektor-sektor yang mendominasi maupun secara umum menggambarkan wilayah Kota Yogyakarta. Selain itu, nilai keistimewaan di Kota Yogyakarta utamanya didukung dengan adanya Kraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat maupun Pura Kadipaten Paku Alaman. Secara lebih lanjut, gambaran wilayah Kelurahan Pandeyandidasarkan pada kondisi geografis atau karakteristik fisik dan kondisi sosial kependudukan atau demografi, menurut kondisi eksisting maupun kecenderungan dan potensi pengembangan.
A.1. Aspek Geografi Letak, Batas, dan Luas Wilayah Kelurahah Pandeyan
Terletak pada secara absolut (posisi astronomis) adalah di antara 110° 23’ 36” Bujur Timur - 110° 22’ 57” Bujur Timur, dan 7° 49’ 08” Lintang Selatan - 7° 49’ 40” Lintang Selatan. Rentang jarak wilayahnya dari utara ke selatan adalah sejauh kurang lebih 889 meter, sedangkan rentang jarak dari barat ke timur adalah kurang lebih 1.258 meter.
Kelurahan Pandeyan memiliki luas 1,38 km2, dimana Batas wilayah Kelurahan Pandeyan adalah:
Sebelah Utara : Kelurahan Tahunan
Sebelah Timur : Kelurahan Rejowinangun
Sebelah Selatan : Kelurahan Sorosutan
Sebelah Barat : kelurahan wirogunan
Secara administratif, Kelurahan Pandeyanterdiri atas 7 kampung yang terbagi menjadi 13 RW dan 52 RT.
A.2. Kondisi Topografi Wilayah Kelurahan Pandeyan
Sebagian besar berada pada kemiringan 0-2 persen yakni dengan luas 1,38 km2. Wilayah dengan kemiringan diatas 40% hanya terdapat di bantaran sungai.
Kondisi topografi tersebut menunjukkan bahwa secara umum kondisi wilayah Kelurahan Pandeyanada pada relief datar. Kondisi wilayah yang datar menjadi suatu potensi serta konsekuensi dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah, diantaranya dalam perkembangan perkotaan maupun permukiman. Kondisi wilayah Kelurahan Pandeyansecara fisik juga dapat dianalisis berdasarkan ketinggian wilayahnya. Wilayah Kelurahan Pandeyanmemiliki ketinggian antara 83 sampai dengan 97 meter dpal
A.3. Kondisi Geologi Kelurahan Pandeyan
Terletak di daerah dataran aluvial Gunung api Merapi. Material utama penyusunnya adalah dari material Gunungapi Merapi yang tersedimentasi setelah melalui aliran Sungai Gajah Wong. Berasal dari proses vulkanik (erupsi gunung berapi), sebagian besar wilayah Kelurahan Pandeyanmemiliki jenis tanah berupa tanah Regosol, sementara formasi geologi berupa batuan sedimen old andesit. Dalam klasifikasi tanah menurut sistem taksonomi tanah United States Department of Agriculture (USDA, 1975), jenis tanah Regosol termasuk dalam ordo Entisol atau Inseptisol. Ciri-ciri jenis tanah Regosol yaitu tanah muda, baik tingkat permulaan (Entisol) atau telah lebih berkembang (Inseptisol) yang belum mengalami perkembangan lanjut, bertekstur kasar, cenderung gembur, peka terhadap erosi, kemampuan menyerap air yang tinggi, dan bersifat cukup subur karena kaya akan unsur hara. Formasi geologi berupa batuan sedimen old andesit (endapan volkanik tua) juga merupakan hasil material volkanik yang terendapkan, dengan jenis andesit (batuan beku volkanik).
A.4. Kondisi Hidrologi Kondisi hidrologi Kelurahan Pandeyan
Secara umum dipengaruhi oleh dua aliran sungai. Sungai tersebut antara lain Sungai Gajahwong yang mengalir di bagian timur, dan sungai manunggal di wilayah barat. Sungai-sungai tersebut termasuk dalam sungai permanen yang mengalir sepanjang tahun dengan debit aliran yang bervariasi. Kondisi aliran tersebut dipengaruhi oleh tingginya curah hujan di bagian hulu, topografi, dan tanah yang memiliki permeabilitas tinggi. Aliran dasar (baselow) dari air tanah cukup tinggi, sehingga dapat mendukung aliran air sungai pada musim kemarau. Selain air permukaan, kondisi air tanah juga mempengaruhi kondisi hidrologi di kelurahan Pandeyan. Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan muka freatik, dimana permukaan freatik merupakan batas zona jenuh air dengan zona tidak jenuh air. Akuifer lereng merapi dibagi menjadi empat zona, yakni (1) zona akuifer bagian utara, (2) zona akuifer bagian tengah, (3) zona akuifer bagian selatan, serta (4) zona akuifer wates dan gumuk pasir. Potensi air tanah tinggi karena terdapat pada daerah cekungan Yogyakarta.
A.5 Klimatolog Kondisi Kelurahan Pandeyan
Dapat didasarkan pada komponen suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, curah hujan, dan hari hujan. Secara umum, rata-rata curah hujan tertinggi di Kelurahan Pandeyan selama tahun 2017 terjadi pada bulan November, yaitu sebanyak 508,2 mm. Kelembaban udara rata-rata cukup tinggi, tertinggi terjadi pada bulan Februari, Maret, November sebesar 89 % dan terendah pada bulan Agustus sebesar 84 %. Tekanan udara rata-rata sebesar 1.014,03 mb dan suhu udara rata-rata 26,71 derajat Celsius ( oC). Pada tahun 2012, rata-rata suhu udara tertinggi (27,1oC), serta rata-rata kelembaban dan tekanan udara pada kondisi terendah, yaitu 80,18 persen dan 929,71 mb. Sementara itu pada tahun 2013, rata-rata suhu udara terendah (26,8oC), serta rata-rata kelembaban dan tekanan udara pada kondisi tinggi, yaitu 86,20 % dan 1.014,78 mb. Pada kondisi curah hujan, rata-rata curah hujan tertinggi pada tahun 2016 yaitu 254,74 mm, sedangkan rata-rata curah hujan terendah pada tahun 2014 sebesar 137,92 mm.
B. Sumber Daya Kelurahan Kelurahan Pandeyan
7 (tujuh) Kampung yang ada mempunyai potensi yang beragam sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
NO KAMPUNG WILAYAH KETERANGAN
1 Pakel RW 01 Sanggar Batik Jenggolo
2 Golo RW 02 KRA, Koin Peduli Pendidikan
3 Sidikan RW 06; 07 Sentra Industri Tempe, Kesenian Ketoprak
4 Pandeyan RW 03; 12 Kampung Wisata Budaya, Kampung Panca Tertib, Kampung Bebas Asap Rokok
5 Kalangan RW 04 Kampung Budaya
6 Kebrokan RW 05 Kampung Sayur, TOGA, PAUD
7 Gambiran RW 8, 9, 10, 11, 13 RTH Kampung Hijau, Legawong, kampung sayur, Seni dan Budaya
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa potensi yang ada di wilayah Kelurahan Pandeyan sangat beraneka ragam mulai dari lingkungan, industri rumah tangga, seni budaya, dan tanaman pangan.
Hal tersebut dapat berjalan dengan baik tentunya karena adanya dukungan sumber daya manusia (SDM) yang cukup handal baik dari para tokoh masyarakat serta warga Masyarakat, seperti Ketua RT, RW, LPMK, PKK, dan lain sebagainya.
Kelembagaan masyarakat yang ada di wilayah Kelurahan Pandeyan dapat dilihat pada tabel beikut:
NO KELEMBAGAAN KONDISI
1 LPMK Aktif
2. Ketua Kampung Aktif
3. Rukun Warga Aktif
4. Rukun Tetangga Aktif
5. TP PKK Kelurahan Pandeyan Aktif
6. BKM Citra Mandiri Aktif
7. Karang Taruna Aktif
8. Paguyuban Bank Sampah Aktif
9. Pokja Bunda Aktif
10. Paguyuban Lansia Aktif
11. IPSM Aktif (Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat)
12. Kelurahan Siaga (KESI)
13. Paguyuban Kader IMP (Institusi Masyarakat Pedesaaan)
14. Gapoktan Sigap Makaryo
15. Rintisan Kelurahan Budaya Aktif
16. Posyandu Aktif
17. Kampung Tangguh Bencana (KTB) Aktif
18. Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) Aktif
19. Paguyuban Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Aktif
20. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Aktif
21. Forum Pembauran Kebangsaan (FBK) Aktif
22. Kelompok Sadar Hukum (KADARKUM) Aktif
23. Jam Belajar Masyarakat Aktif
24. Desa/Kelurahan Layak Anak (DEKELANA) Aktif
25. Jaga Warga Aktif
26. Kampung Panca Tertib Aktif
27. WPA ( Warga Peduli AIDS ) Aktif
28. POSBINDU ( Dalam Proses )
Dengan aktifnya seluruh kelembagaan masyarakat yang ada tersebut merupakan kontribusi yang positif untuk pembangunan wilayah Kelurahan Pandeyan yang mana dukungan dari sumber daya manusia yaitu para tokoh masyarakat / ketua kelembagaan yang berperan aktif dalam kegiatan masyarakat sangat membantu dalam sukses dan lancarnya kegiatan pembangunan di Kelurahan Pandeyan. Kondisi sumber daya manusia dari masyarakat yang sedemikian banyak dan aktif, didukung SDM yang ada di Kantor Kelurahan Pandeyan (perangkat Kelurahan), sehingga diharapkan mampu mendukung kelancaran pelaksanaan program kegiatan.
12 JUMLAH PENDUDUK
Jumlah Penduduk Menurut Gender :
• Kurang dari 15 Th : 2.642
• 15 Th sd 56 Th : 7.661
• Lebih dari 56 Th : 1.987
• Juml Total Penduduk : 12.290
• Juml Laki-laki : 6.022
• Juml Perempuan : 6.268
• Juml KK : 4.053